Technology

54 SOAL JAWAB AQIDAH




1.        Kenapa Allah عزّوجلّ menciptakan kita ?

Allah menciptakan kita untuk menyembahnya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.
Sebagaimana Firman-Nya سبحانه و تعالي:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَ اْلإِنْسَ إِلاَّ لِيَعْبُدُوْنِ       
Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepadaku. (Adz Dzariyat : 56)
Dan sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم:            
حَقُّ اللهِ عَلَى الْعِبَادِ أَنْ يَعْبُدُوْهُ وَلاَ يُشْرِكُوْا بِهِ شَيْئًا   
Hak Allah atas hambanya, agar supaya menyembahnya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. (Muttafaqun ‘Alaih)
2.        Bagaimana caranya kita beribadah kepada Allah سبحانه و تعالي?

Kita beribadah kepada Allah عزّوجلّ sebagaimana yang diperintahkan  Allah عزّوجلّ dan Rasul-Nya صلي الله عليه وسلم dengan disertai niat yang ikhlash karena Allah عزّوجلّ.
Sebagaimana Firman-Nya عزّوجلّ :                              
وَمَا أُمِرُوْا إِلاَّ لِيَعْبُدُوا اللهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya.  ( Al Bayyinah : 5)
Dan sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم :
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ  ((أي مردود)) 
Barang siapa berbuat suatu amalan yang bukan atas perintah kami maka amalannya ditolak (HR Muslim)
3.        Apakah kita menyembah Allah عزّوجلّ dengan khouf (takut ) dan thama’ (pengharapan)?

Ya, Kita menyembah Allah عزّوجلّ dengan penuh rasa takut dan thama’(pengharapan).
Sebagaimana Firman-Nya عزّوجلّ :
وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا
Dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan ) ( Al ‘Araf : 56)
Dan sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم :
أَسْأَلُ الله َالْجَنَّةَ وَأَعُوْذُ بِهِ مِنَ النَّارِ
Saya meminta kepada Allah (agar dimasukkan) surga dan  saya berlindung kepada Allah dari neraka. (Hadits Shahih Riwayat Abu Dawud)

4.        Apa yang dimaksud dengan ihsan di dalam ibadah? 

Merasa selalu diawasi Allah عزّوجلّ saja yang selalu melihat kita.
Sebagaimana Firman-Nya عزّوجلّ:
إِنَّ الله َكاَن َعَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasimu ( An Nisa : 1)
Dan sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم :
اَلإِحْسَانُ أَنْ تَعْبُدَ الله َكَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ 

Ihsan adalah engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya, dan bila engkau tidak melihat-Nya maka sesungguhnya Dia melihat engkau. (HR. Muslim)
5.        Kenapa Allah عزّوجلّ mengutus para Rasul ?

Supaya mengajak umat untuk beribadah kepada Allah عزّوجلّ saja dan tidak menjadikan sekutu baginya.

Sebagaimana Firman-Nya عزّوجلّ:
وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِيْ كُلِّ أُمَّةِ رَسُوْلاً أَنِ اعْبُدُوا الله َوَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوْتَ  
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada setiap umat untuk menyerukan :,” Sembahlah Allah saja dan jauhi Thaghut itu,” (An Nahl : 36)
Dan sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم :
وَ الأَنْبِيَاءُ  إِخْوَةٌ وَدِيْنُهُمْ وَاحِدٌ - أي كُلُّ الرُّسُلِ دَعَوْا إِلىَ التَّوْحِيْدِ
Dan para Nabi itu adalah bersaudara, dan agama mereka itu adalah satu (Yaitu setiap Rasul menyeru kepada tauhid)  (Muttafaq ‘Alaih)
6.        Apa yang dimaksud dengan Tauhid Uluhiyyah ?

Mengesakan Allah عزّوجلّ dalam hal semua ibadah, seperti doa, nadzar, hukum, dan ibadah lainnya.
Sebagaimana Firman-Nya عزّوجلّ :
فَاعْلَمْ أَنَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله ُ
Maka ketahuilah bahwa sesungguhnya tidak ada tuhan yang hak melainkan Allah. (Muhammad: 19)

Dan sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم:
فَلْيَكُنْ أَوَّلَ تَدْعُوْهُمْ إِلَيْهِ شَهَادَةُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله  { أي إِلَى أَنْ يُوَحِّدُوا الله َ}
Maka hendaklah hal yang paling pertama engkau menyeru mereka kepadanya adalah (mengucapkan) syahadat bahwa tidak ada ilah yang hak melainkan Allah. (yaitu mereka mengesakan Allah) (Muttafaq ‘Alaih)
7.        Apa makna Laa Ilaha Illallah?  

Tidak ada yang berhak diibadati kecuali Allah عزّوجلّ.
Sebagaimana Firman-Nya عزّوجلّ:
ذَلِكَ بِأَنَّ الله َهُوَ الْحَقُّ وَأَنَّ مَا يَدْ عُوْنَ مِنْ دُوْنِهِ الْبَاطِلُ
Demikianlah karena sesungguhnya Allah dialah Yang haq dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah itulah yang bathil. (Luqman: 30)
Dan sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم:
مَنْ قَالَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله ُوَ كَفَرَ بِمَا يُعْبَدُ مِنْ دُوْنِ الله ِحَرُمَ مَالُهُ وَدَمُهُ   
Barangsiapa yang mengucapkan Laa Ilaaha Illallah dan kafir terhadap apa yang disembah selain Allah maka harta dan darahnya adalah haram. (HR Muslim)
8.        Apa yang dimaksud dengan Tauhid yang berkenaan dengan  Sifat-sifat Allah عزّوجلّ ?

Menetapkan semua sifat yang telah ditetapkan oleh Allah عزّوجلّ dan Rasul-Nya صلي الله عليه وسلم bagi Dzat-Nya.
Sebagaimana firman-Nya عزّوجلّ :
لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيْعُ
Tidak ada sesuatu apapun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.( Asy Syura : 11)
Dan sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم :
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى فِيْ كُلِّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا  - نُزُوْلاً يَلِيْقُ بِجَلاَلِهِ - 
Rabb kita tabaaraka wa ta’alaa turun kelangit terdekat setiap malam - turun yang sesuai dengan kebesaran-Nya-. (Muttafaq ‘Alaih)




9.        Apa faidah Tauhid bagi seorang muslim ?

Agar mendapatkan petunjuk (hidayah)  di dunia ini dan mendapatkan keamanan dari adzab di akhirat kelak.
Sebagaimana firman-Nya عزّوجلّ :
اَلَّذِيْنَ آمَنُوْا وَلَمْ يَلْبِسُوْا إِيْمَانَهُمْ بِظُلْمٍ أُولَئِكَ لَهُمُ اْلأَمْنُ وَهُمْ مُهْتَدُوْنَ
Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukan iman mereka dengan kedzaliman (syirik) mereka itulah orang-orang yang mendapatkan keamanan dan mereka itulah orang-orang yang mendapatkan petunjuk (Al An’am : 82)
Dan sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم:
حَقُّ الْعِبَادِ عَلَى الله ِأَنْ لاَ يُعَذِّبَ مَنْ لاَ يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا   
Hak hamba atas Allah adalah Allah tidak akan menyiksa orang yang tidak menyekutukan sesuatu apapun dengan-Nya. (Muttafaq ‘Alaih)

10.    Ada di manakah Allah عزّوجلّ ?

Allah عزّوجلّ di atas langit di atas ‘Arasy.

Sebagaimana Firman-Nya عزّوجلّ :
الرَّحْمَنُ عَلىَ الْعَرْشِ اسْتَوَى
Yaitu Tuhan Yang Maha Pemurah yang bersemayam di atas ‘Arasy.(Thaha : 5)

Dan sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم:
إِنَّ اللهَ كَتَبَ كِتَابًا فَهُوَ مَكْتُوْبٌ عِنْدَهُ فَوْقَ الْعَرْشِ 
Sesungguhnya Allah telah menulis tulisan, dan ia itu termaktub di sisi-Nya di atas ‘Arasy.(HR Al Bukhari)
11.    Apakah Allah عزّوجلّ menyertai kita dengan Zat-Nya atau dengan Ilmu-Nya ?

Allah menyertai kita dengan Ilmu-Nya, Dia selalu mendengar dan melihat kita.
Sebagaimana Firman-Nya عزّوجلّ :
قَالَ لاَ تَخَافَا إِنَّنِيْ مَعَكُمَا أَسْمَعُ وَ أَرَى 
Allah berfirman,”Janganlah kamu berdua khawatir, Sesungguhnya Aku beserta kalian berdua, Aku mendengar dan melihat.(Thaha : 46)
Dan sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم  : 
إِنَّكُمْ تَدْعُوْنَ سَمِيْعًا قَرِيْبًا وَهُوَ مَعَكُمْ  { أَيْ بِعِلْمِهِ يَسْمَعُكُمْ وَ يَرَاكُمْ {
Sesungguhnya kalian berdoa kepada Yang Maha Mendengar lagi Maha Dekat, dan Dia itu bersama kalian –yaitu dengan Ilmu-Nya Dia mendengar dan melihat kalian-. (HR Muslim)
12.    Apakah dosa yang paling besar ?

Dosa yang paling besar adalah syirik Akbar ?
Sebagaimana Firman-Nya عزّوجلّ  :
يَا بُنَيَّ لاَ تُشْرِكْ بِاللهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيْمٌ    
Wahai anakku janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan Allah itu adalah kedzaliman yang paling besar. (Luqman: 13)
Dan sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم :
سُئِلَ أَيُّ الذَّنْبِ أَعْظَمُ ؟ قَالَ:أَنْ تَجْعَلَ للهِ نِدًّا وَهُوَ خَلَقَكَ
(Rasulullah) ditanya,” Dosa apa yang paling besar ? Beliau menjawab : Engkau menjadikan sekutu bagi padahal Dialah yang telah menciptakanmu. (HR Al Bukhari)
13.    Apakah Syirik akbar itu ?

Memalingkan ibadah kepada selain Allah عزّوجلّ, seperti doa.
Sebagaimana Firman-Nya عزّوجلّ  :
قُلْ إِنَّمَا أَدْعُوْ رَبِّيْ وَلاَ أُشْرِكُ بِهِ أَحَدًا
Katakanlah,” Sesungguhnya aku hanya menyembah Tuhanku, dan aku tidak mempersekutukan sesuatupun dengan-Nya. (Al Jinn : 20)
Dan sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم :
أَكْبَرُ الْكَبَائِرِ اَلإِشْرَاكُ بِاللهِ   
Dosa besar yang paling besar adalah menyekutukan Allah. (HR Al Bukhari)
14.    Apakah perbuatan syirik itu ada di kalangan kaum muslimin ?

Ya, ada bahkan banyak sekali, sungguh sangat memprihatinkan.
Sebagaimana Firman-Nya عزّوجلّ :
وَ مَا يُؤْمِنُ أَكْثَرُهُمْ بِاللهِ  إِلاَّ وَهُمْ مُشْرِكُوْنَ   
Dan kebanyakan mereka tidak beriman kepada Allah, melainkan mereka mempersekutukan-Nya. (Yusuf: 106)
Dan sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم  :
لاَ تَقُوْمُ السَّاعَةُ حَتَّى تَلْحَقَ قَبَائِلُ مِنْ أُمَّتِيْ بِالْمُشْرِكِيْنَ وَ حَتَّى تَعْبُدَ الأَوْثَانَ  
Kiamat tidak akan terjadi sehingga beberapa kabilah dari umatku mengikuti orang-orang musyrik dan sehingga mereka menyembah berhala. (Hadits Shahih riwayat At Tirmidzi)
 
15.    Apakah hukum menyeru (memohon) kepada selain Allah عزّوجلّ, wali umpamanya ?

Menyeru kepada mereka adalah syirik Akbar yang menyebabkan pelakunya masuk neraka.
Sebagaimana Firman-Nya عزّوجلّ :
فَلاَ تَدْعُ مَعَ اللهِ إِلَهًا آخَرَ فَتَكُوْنَ مِنَ الْمُعَذَّبِيْنَ    
Maka janganlah kamu menyeru (menyembah)tuhan yang lain di samping Allah, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang diazab. (Asy Syu’ara :231)
Dan sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم :
مَنْ مَاتَ وَهُوَ يَدْعُوْ مِنْ دُوْنِ اللهِ نِدًّا دَخَلَ النَّارَ  
Barangsiapa mati sedang dia menyeru sesuatu selain Allah, maka ia masuk neraka. (HR Al Bukhari)

16.    Apakah berdoa kepada Allah عزّوجلّ itu termasuk ibadah kepada-Nya ?

Ya, berdoa kepada Allah عزّوجلّ itu termasuk ibadah kepada-Nya.
Sebagaimana Firman-Nya عزّوجلّ :
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْ أَسْتَجِبْ لَكُمْ 
Dan Tuhan-mu telah berfirman,” Berdoalah kamu niscayaAku kabulkan bagimu. (Al Mu’min :60)
Dan sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم :
اَلدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ  
Doa itu adalah ibadah. (HR At Tirmidzi beliau berkata: Hadits Shahih)
17.    Apakah orang yang sudah meninggal dunia bisa mendengar doa (permohonan kepada mereka) ?

Orang yang sudah meninggal dunia tidak bisa mendengar doa.
Sebagaimana Firman-Nya عزّوجلّ :
إِنَّكَ لاَ تُسْمِعُ الْمَوْتَى 
Sesungguhnya kamu tidak dapat menjadikan orang-orang yang mati mendengar. (An Naml: 80)
Dan sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم :
إِنَّ ِللهِ مَلاَئِكَةً سَيَّاحِيْنَ فِي اْلأَرْضِ يُبَلِّغُوْنِيْ عَنْ أُمَّتِي السَّلاَمَ 
Sesungguhnya Allah memiliki para malaikat yang selalu bertebaran di muka bumi ini, mereka menyampaikan kepadaku salam dari umatku. (Hadits Shahih Riwayat Ahmad)
18.    Apakah kita boleh meminta tolong/bantuan (istighatsah) kepada orang yang sudah mati atau kepada orang yang tidak ada hadir ditempat (ghaib) ?

Tidak boleh engkau meminta pertolongan kepada mereka, namun mintalah pertolongan hanya kepada Allah.
Sebagaimana Firman-Nya عزّوجلّ :
إِذْ تَسْتَغِيْثُوْنَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ
Ingatlah, ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhan-mu, lalu Dia memperkenankannya bagimu. (Al Anfal : 9)
Dan sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم:
يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ 
Wahai Tuhan Yang Maha Hidup lagi Berdiri Sendiri, dengan rahmatmu saya meminta pertolongan keselamatan. (Hadits Hasan Riwayat At Tirmidzi)
19.    Apakah boleh meminta pertolongan kepada selain Allah عزّوجلّ ?

Tidak boleh meminta pertolongan kepada selain Allah عزّوجلّ  .
Sebagaimana firman Allah عزّوجلّ :
إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنَ
 “Hanya kepada-Mu lah kami menyembah dan hanya kepada-Mu lah kami minta pertolongan”. (Al Fatihah: 5 )
Dan Sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم:
إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللهَ وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِالِله  
Apabila engkau meminta maka mintalah kepada Allah dan apabilaengkau meminta pertolongan maka mintalah kepada Allah. (HR At Tirmidzi).
20.    Bolehkah kita meminta pertolongan kepada orang yang masih hidup lagi hadir ?

Ya, boleh dalam hal yang mampu mereka lakukan .

Sebagaimana firman Allah عزّوجلّ :
وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى  
Dan bertolong-tolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan taqwa.(Al Ma’idah :2)
Dan Sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم :
وَاللهُ فِيْ عَوْنِ الْعَبْدِ مَادَامَ الْعَبْدُ فِيْ عَوْنِ أَخِيْهِ   
“Dan Allah akan memberi pertolongan kepada hamba (seseorang) apabila orang itu selalu memberi pertolongan kepada saudaranya. (HR. Muslim).
21.    Bolehkah kita bernadzar kepada selain Allah?

Tidak boleh bernazar kecuali kepada Allah semata
Sebagaimana firman Allah عزّوجلّ :
رَبِّ إِنِّيْ نَذَرْتُ لَكَ مَا فِيْ بَطْنِيْ مُحَرَّرًا 
Wahai tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada Engkau anak yang dalam kandunganku menjadi hamba yang sholeh dan berhikmat.(Ali Imran: 35) 
Dan Sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم :
مَنْ نَذَرَ أَنْ يُطِيْعَ الله َفَلْيُطِعْهُ وَمَنْ نَذَرَ أَنْ يَعْصِيَهِ فَلاَ يَعْصِهِ   رواه  البخاري
Barang siapa  bernazar akan ta’at kepada Allah maka ta’atilah Dia,dan  barang siapa bernazar untuk bermaksiat kepada Allah maka janganlah berbuat maksiat kepada-Nya.  (HR  Bukhari).
22.    Apakah kita boleh menyembelih hewan untuk selain Allah عزّوجلّ  ?

Tidak boleh menyembelih hewan kecuali karena Allah.
Sebagaimana firman Allah عزّوجلّ :
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ      
 “Maka dirikanlah shalat karna tuhanmu dan berkorbanlah”. (Al Kautsar : 2)
Dan Sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم :
لَعَنَ الله َمَنْ ذَبَحَ لِغَيْرِ اللهِ         
Allah mela’nat orang yang  menyembelih kerna selain Allah. (HR. Muslim).
23.    Bolehkah thawaf di kuburan ?

Tidak boleh, Thawaf hanya boleh dilakukan di ka’bah.

Sebagaimana firman Allah عزّوجلّ :

وَلْيَطَّوَّفُوْا بِالْبَيْتِ الْعَتِيْقِ     
 Dan hendaklah mereka melakukan  thawaf sekeliling rumah yang tua itu (baitullah). (Al Hajj: 29)
Dan Sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم :
مَنْ طَافَ بِالْبَيْتِ سَبْعًا وَصَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَ كَعِتْقِ رَقَبَةٍ   
Barang siapa thawaf di baitullah (ka’bah) dan shalat dua raka’at maka (pahalanya) seperti pahala memerdekakan hamba sahaya. (HR.  Ibnu Majah).
24.    Apakah  kita boleh shalat sedangkan kuburan ada didepan kita ?

Tidak boleh,  kita  tidak boleh shalat menghadap kuburan.
Sebagaimana firman Allah عزّوجلّ :
فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ
Palingkanlah mukamu ke arah masjidil haram (menghadap ke kiblat)   (Al  Baqarah  : 144).
Dan Sabda Rasulallah صلي الله عليه وسلم :
لاَ تَجْلِسُوْا عَلَى الْقُبُوْرِ وَلاَ تُصَلُّوا إِلَيْهَا  
Jangan kamu duduk di atas kuburan dan jangan Shalat menghadap kepadanyanya.  (HR. Muslim)
25.    Bagaimana hukum praktek sihir ?

Praktek sihir adalah kafir .                       
Sebagaimana firman Allah عزّوجلّ :
وَلَكِنَّ الشَّيَاطِيْنَ كَفَرُوْا يُعَلِّمُوْنَ النَّاسَ السِّحْرَ  
Akan tetapi syaitan itulah yang kafir mereka mengajarkan sihir kepada manusia.  (Al Baqarah: 102).
Dan Sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم :
اجْتَنِبُوْا السَبْعَ الْمُوبِقَاتِ الشِّرْكُ بِاللهِ , وَالسِّحْرُ 
Hindarilah tujuh hal yang membinasakan yaitu: memperekutukan Allah, dan sihir…      (HR. Muslim) 
26.    Apakah kita boleh meyakini dan membenarkan peramal dan dukun (tukang tenung dan paranormal) ?

Tidak boleh kita mempercayai dan membenarkan mereka tentang masalah ghaib.
Sebangaimana firman Allah عزّوجلّ :
قُلْ لاَ يَعْلَمُ مَنْ فِيْ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ الْغَيْبَ إِلاَّ اللهُ    
Katakanlah : Tidak ada seorang pun yang ada dilagit dan di bumi mengetahui yang ghaib selain Allah. ( An Naml : 65)




Dan Sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم :
مَنْ أَتَى عَرَّافًا أَوْ كَاهِنًا فَصَدَقَهُ بِمَا يَقُوْلُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ
Barang siapa mendatangi peramal atau dukun dan membenarkan apa yang dikatakannya sungguh telah kafir terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad .(HR Ahmad)
27.    Apakah  ada orang yang mengetahui hal-hal yang ghaib ?

Tidak seorang pun yang mengetahui hal-hal yang ghaib kecuali Allah.

Sebagaimana firman Allah عزّوجلّ :

وَعِنْدَهُ مَفَاتِحُ الْغَيْبِ لاَ يَعْلَمُهَا إِلاَّ هُوَ   
Dan di sisi Allah lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali dia.  (Al an’am : 59) .
Sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم :
لاَ يَعْلَمُ الْغَيْبَ إِلاَّ الله ُ
Tidak ada yang mengetahui hal yang ghaib kecuali Allah.  (Hadits hasan riwayat Thabrani).

28.    Apakah hukumnya  berhukum dengan undang-undang yang bertentangan dengan islam ?

Berhukum dengan undang-undang yang bertentangan dengan islam adalah  kufur, apabila (orang itu) membolehkannya.
Sebagaimana firman Allah عزّوجلّ :
وَمَنْ لَمْ يَحْكُمْ بِمَا أَنْزَلَ الله ُفَأَولَئِكَ هُمُ الكَافِرُوْنَ
Barang siapa tidak berhukum denga apa yang di turunkan Allah maka mereka adalah orang-orang kafir.    (Al Maa-idah : 44.)
 Dan Sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم :
وَمَا لَمْ تَحْكُمْ أَئِمَّتُهُمْ بِكِتَابِ اللهِ وَيَتَخَيَّرُوْا مِمَّا أَنْزَلَ اللهُ إِلاَّ جَعَلَ اللهُ بَأْسَهُمْ بَيْنَهُمْ     
Dan selagi pemimpin mereka tidak memutuskan perkara dangan kitab suci Al qur’an dan mereka memilih-milih hukum yang di turunkan Allah , niscaya Allah akan menjadikan kehancuran mereka pada diri mereka .  (Hadits hasan riwayat  Ibnu Majah).
29.    Apakah bahayanya syirik akbar ?

Syirik akbar itu menyebabkan kita kekal di dalam neraka .
Sebagaimana firman Allah عزّوجلّ :
إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ          
Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan)  Allah. maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka.       (Al maa-idah :  72)
Sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم :
مَنْ مَاتَ يُشْرِكُ بِاللهِ شَيْئًا دَخَلَ النَّارَ    رواه  مسلم
Barang siapa yang meninggal sedangkan dia  mensyerikatkan Allah dengan  sesuatu maka ia akan masuk neraka .  (HR. muslim).
30.    Apakah (amal shaleh) bermanfaat jika disertai dengan syirik ?

Tidak. (amal shaleh) tidak bermanfaat jika disertai dengan syirik.
Sebagaimana firman Allah عزّوجلّ :
وَلَوْ أَ شْرَكُوْا لَحَبِطَ عَنْهُمْ مَا كَانُوْا يَعْمَلَوْنَ 
Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan.  ( Al an’am : 88).


Dan Sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم :
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً أَشْرَكَ مَعِيْ فِيْهِ غَيْرِيْ تَرَكْتُهُ وَشِرْكَهُ     حديث قدسي 
Barang siapa Yang telah mensyirikkan-Ku dalam beramal kepada-Ku, maka Aku tinggalkan dia bersama kesyirikannya itu.  (HR. Muslim).
31.    Bolehkah kita bersumpah dengan selain Allah ?

Tidak, kita tidak boleh bersumpah dengan selain Allah.

Sebagaimana firman Allah عزّوجلّ :

قُلْ بَلَى وَرَبِّيْ لَتُبْعَثُنَّ  
Katakanlah:” Tidak demikian, Demi Tuhanku, benar-benar kamu akan di bangkitkan.  (At-Taghaabun :  7)

Dan Sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم :

مَنْ حَلَفَ بِغَ يِر اللهِ فَقَدْ أَشْرَكَ    
Barang siapa bersumpah dengan selain Allah maka dia telah berbuat kesyirikan. (HR  Ahmad.)





32.    Bolehkah kita memakai  Azimat (dan semisalnya) untuk menyembuhkan ?

Tidak, kita tidak boleh memakai  Azimat (dan semisalnya) untuk menyembuhkan, karena itu termasuk perbuatan syirik
Sebagaimana firman Allah عزّوجلّ :
وَإِنْ يَمْسَسْكَ اللهُ بِضُرٍّ فَلاَ كَاشِفَ لَهُ إِلاَ هُوَ
Dan jika Allah menimpakan sesuatu kemudharatan kapadamu, maka tidak ada yang menghilangkannya melainkan Dia sendiri.  (Al- An’am : 17)
Dan Sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم :
مَنْ عَلَّقَ تَمِيْمَةً فَقَدْ أَشْرَكَ   
Barang siapa yang memakai Azimat maka dia telah berbuat syirik. (HR. Ahmad).
33.    Dengan apa kita bertawassul kepada Allah عزّوجلّ?

Kita bertawassul kepada Allah dengan nama-nama-Nya , sifat-sifat-Nya, dan amal shaleh (yang kita lakukan. Pent)
Sebagaimana firman Allah عزّوجلّ :
وَلِلَّهِ أَسْمَاءُ الْحُسْنَ فَادْعُوْهُ بِهَا   
Hanya milik Allah asma-ul husna, maka bermohonlah kepadaNya dengan menyebut asma-ul husna itu. (Al A’raaf   : 180)
Dan Sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم :
أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ   
Aku memohon kepada-Mu dengan setiap nama-Mu yang engkau jadikan nama bagi-Mu. ( HR. Ahmad).
34.    Apakah (dalam berdo’a) butuh perantaraan makhluk ?

Tidak, dalam berdo’a tidak butuh perantaraan makhluk.
Sebagaimana firman Allah عزّوجلّ :
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَإِنِّيْ قَرِيْبٌ أَجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِيْ  
Dan apabila hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka( jawablah), Bahwaanya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orangh yang berdo’a apabila memohon kepada-Ku. (Al- Baqarah : 186).
Dan Sabda Rasullullah صلي الله عليه وسلم :
إِنَّكُمْ تَدْعُوْنَ سَمِيْعًا قَرِيْبًا وَهُوَ مَعَكُمْ  ((بِعِلْمِهِ يَسْمَعَكُمْ وَيَرَاكُمْ)) 
Sesungguhnya kalian berdo’a memohon kepada tuhan yang maha mendegar lagi maha dekat dan Dia menyertai kalian.((dengan  ilmu-Nya mendengar dan melihat kalian)).( HR. Muslim).
35.    Apa perantaraan yang dilakukan Rasul صلي الله عليه وسلم ?

Perantaraan yang dilakukan Rasul صلي الله عليه وسلم adalah tabliqh (menyampaikan wahyu kepada manusia).
Sebagaimana firman Allah عزّوجلّ :
يَا أَيُّهَا الرَّسُوْلُ بَلِّغْ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ  
Hai Rasul sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari tuhanmu. (Al-Maaidah : 67).
Dan Sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم :
اَللَّهُمَّ هَلْ بَلَّغْتُ اَللَّهُمَّ اشْهَدْ ((جوابا لقول الصحابة "نشهد أنك قد بلغت"))    
Ya Allah bukankah saya telah menyampaikan? , ya Allah saksikan lah .((Ini merupakan jawaban dari perkataan sahabat رضي الله عنهم “kami bersaksi bahwa engkau telah menyampaikan”)) (HR. Muslim).




36.    Dari siapa kita meminta syafaat Rasulullah صلي الله عليه وسلم ?

Kita meminta syafaat Rasulullah صلي الله عليه وسلم dari Allah عزّوجلّ .
Sebagaimana firman Allah عزّوجلّ :
قُلْ ِللهِ الشَّفَاعَةُ جَمِيْعًا  
Katakanlah :“hanya kepunyaan Allah Syafaat itu semuanya.  (Az Zumar: 44)
Dan Sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم :
اَللَّهُمَّ شَفِّعْهُ فِيَّ  ((أي شَفِّعْ الرسول صلى الله عليه وسلم فِيَّ)) 
Ya Allah izinkanlah Rasulullah memberi syafaat kepada ku.  (HR. Tirmizdi).
37.    Bagaimana kita mencintai Allah عزّوجلّ dan Rasul-Nya صلي الله عليه وسلم ?

Kita mencintainya dengan menta’ati keduanya  dan melaksanakan perintah keduanya .
Sebagaimana firman Allah عزّوجلّ :
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّوْنَ اللهَ فَاتَّبِعُوْنِيْ يُحْبِبْكُمُ اللهُ
Katakan:” jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi.  (Ali Imran : 31)
Dan Sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم :
لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُوْنَ أَحَبُّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِيْنَ  
Tidaklah beriman salah seorang diantara kamu sehingga saya lebih mereka cintai dari pada orang tua nya, anaknya, dan manusia seluruhnya.  (HR. Bukhari).
38.    Bolehkah kita berlebihan dalam menyanjung Rasulullah صلي الله عليه وسلم  ?

Tidak, kita tidak dibolehkah berlebihan dalam menyanjung Rasulullah صلي الله عليه وسلم 
Sebagaimana firman Allah عزّوجلّ :
قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ يُوْحَى إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ         
Katakanlah:”Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku : “bahwa sesungguhnya tuhan kamu itu adalah tuhan yang Esa”.  (Al Kahfi : 110)

Dan Sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم :
إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِثْلُكُمْ  ((خصني الله بالوحي((
Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kalian.  ((hanya saja Allah menurunkan wahyu kapadaku)) (HR. Ahmad  disahihkan Al Albani) 
39.    Makhluk Apakah yang pertama kali di ciptakan Allah عزّوجلّ ?

Mahluk yang pertama kali di ciptakan Allah عزّوجلّ dari golongan manusia adalah Adam عليه السلام, dan dari sekalian makhluk adalah  qalam (pena).
Sebagaimana firman Allah عزّوجلّ :
إِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلاَئِكَةِ إِنِّيْ خَالِقٌ بَشَرً مِنْ طِينٍ
(ingatlah) ketika tuhanmu berfirman kepada malaikat: “sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tanah.  (Shad : 71)
Dan Sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم :
إِنَّ أَوَّلَ مَا خَلَقَ اللهُ الْقَلَمَ     
Sesungguhnya yang pertama kali diciptakan Allah adalah Alqalam(pena).   (HR. Abu Daud dan Tirmizdi).


40.    Apakah penciptaan Muhammad صلي الله عليه وسلم dari cahaya, atau dari nutfah(sperma) ?

Penciptaan Muhammad صلي الله عليه وسلم dari nutfah (sperma seperti manusia biasa. pent ).
Sebagaimana firman Allah عزّوجلّ :
هُوَ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ مِنْ نُطْفَةٍ    
Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah kemudian dari setetes air mani.  (Al ghafir /al mu’min) : 67).
Dan Sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم :
إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِيْ بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْمًا نُطْفَةً      
Sesungguhnya setiap orang kamu diproses penciptaannya didalam perut ibunya selama empat puluh hari sebagai nuthfah (sperma) .  (Muttafaq ‘alaihi)  
41.    Apakah hukum jihad fisabilillah ?

Jihad hukumnya wajib, dengan harta, jiwa dan lisan.
Sebagaimana firman Allah عزّوجلّ :
اِنْفِرُوْا خِفَافًا وَثِقَالاً وَجَاهِدُوْا بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ  
Berangkatlah kamu baik dalam keadaan ringan ataupun berat dan berjihadlah dengan harta dan dirimu.  (At Taubah :  41)
Dan Sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم :
جَاهِدُوْا الْمُشْرِكِيْنَ بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ وَأَلْسِنَتِكُمْ    
Perangilah orang-orang musyrikin itu dengan hartamu, jiwamu, dan lidahmu.  (HR. Abu Daud)
42.    Apa yang dimaksud wala’ (loyal) kepada Orang mukmin ?

Yaitu mencintai, membela, serta menolong mereka yang beriman lagi bertauhid.
Sebagaimana firman Allah عزّوجلّ :
وَالْمُؤْمِنُوْنَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ   
Dan orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong sebagian yang lain. (At-Taubah : 71).
Dan Sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم :
اَلْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُمْ بَعْضًا  
Seorang mukmin terhadap mukmin yang lainnya bagaikan bangunan satu sama lainnya saling menguatkan.  (HR. Muslim)

43.    Bolehkah berwala’ (berloyal) kepada orang kafir dan membela mereka ?

Tidak, tidak boleh berwala’ (berloyal) kepada orang kafir dan tidak pula membela mereka.
Sebagaimana firman Allah عزّوجلّ :
وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ مِنْكُمْ فَإِنَّهُ مِنْهُمْ   
Barang siapa diantara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka.  (Al maaidah : 51).
Dan Sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم :
إِنَّ اَلَ بَنِيْ فُلاَنٍ لَيْسَ وَالِي بِأَوْلِيَاءٍ   
Sesungguhnya bani (marga) si pulan itu bukanlah para waliku.  (Mutafaqun ‘alaihi).
44.    Siapakah yang disebut wali itu ?

Wali yaitu : Orang yang beriman kepada Allah lagi bertaqwa.
Sebagaimana firman Allah عزّوجلّ :
أَلاَ إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللهِ لاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُوْنَ   
Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu tidak ada kehawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati.   (Yunus : 62).
Dan Sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم :
إِنَّمَا وَلِيُ اللهِ وَصَالِحُ الْمُؤْمِنِيْنَ    
Sesungguhnya wali Allah itu adalah oramg-orang yang sholeh dari orang-orang mukmin.    (Muttafaq ‘Alaih).
45.    Dengan apa orang mukmin itu berhukum ?

Seorang mukmin wajib berhukum dengan Alqur’an dan sunnah nabi صلي الله عليه وسلم .
Sebagaimana firman Allah عزّوجلّ :
وَأَنِ احْكُمْ  بَيْنَهُمْ بِمَاأَنْزَلَ اللهُ   
Dan hendaklah kamu memutuskan perkara diantara mereka menurut apa yang diturunkan Allah.  (Al maa-idah : 49).
Dan Sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم :
اللهُ هُوَ الْحَكَمُ وَإِلَيْهِ الْمَصِيْرُ 
Allah adalah hakim dan kepadanya tempat kita kembali.  (HR.  Ahmad).

46.    Untuk apa Al-Qur’an diturunkan Allah عزّوجلّ ?
Al-Qur’an diturunkan Allah untuk beramal dengannya.
Sebagaimana firman Allah عزّوجلّ :
اِتَّبِعُوْا مَا أُنْزِلَ إِلَيْكُمْ مِنْ رَبِّكُمْ   
Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari tuhanmu. (Al A’raf : 3(   
Dan Sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم :
اِقْرَأُوْا الْقُرْآنَ وَ اعْمَلُوْا بِهِ وَلاَ تَأْكُلْ بِهِ وَلاَ تَسْتَكْثِرُوْا بِهِ   
Bacalah Alqur’an, beramallah dengannya dan jangan (mencari) makan dan kekayaan dengannya.   (HR. Ahmad).
47.    Apakah kita cukup beramal dengan Alqur’an saja, tanpa hadits nabi صلي الله عليه وسلم ?

Tidak, kita tidak cukup beramal dengan Alqur’an saja, tanpa hadits nabi صلي الله عليه وسلم  .
 Sebagaimana firman Allah عزّوجلّ :
وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الذِّكْرَ لِتُبِيِّنَ لِلنَّاسِ مَا نُزِّلَ إِلَيْهِمْ  
Dan Kami turunkan kepada kamu Alqu’an agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang diturunkan kepada mereka.  (An-Nahl :44 )
 Dan Sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم :
أَلاَ وَإِنِّيْ أُوْتِيْتُ الْقُرْآنَ وَمِثْلَهُ مَعَهُ   
Ketahuilah, sesungguhnya aku diberi Alqur’an dan yang serupa dengannya(hadits) bersamaan dengan Al-Qur’an itu.  (HR. Abu Daud).
48.    Bolehkah kita mendahulukan perkataan seseorang atas firman Allah عزّوجلّ dan  Sabda Rulullah صلي الله عليه وسلم ?

Tidak, kita tidak boleh mendahulukan perkataan seseorang atas firman Allah عزّوجلّ dan Sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم
Sebagaimana firman Allah عزّوجلّ :
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا لاَ تُقَدِّمُ بَيْنَ يَدَيِ اللهِ وَرَسُوْلِهِ وَاتَّقُوْا اللهَ إِنَّ اللهَ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ  
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasulnya dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah maha mendengar lagi maha mengetuhui. (Al-Hujurat: 1)

Dan Sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم :
لاَطَاعَةَ ِلأَ حَدٍ فِيْ مَعْصِيَةِ اللهِ إِنَّمَا الطَّاعَةُ فِيْ الْمَعرُوْفِ    
Tidak ada keta’an kepada siapapun untuk bermaksiat kepada Allah, hanya sanya keta’atan itu dalam hal yang ma’ruf.  (Muttafaqun ‘alaihi).

49.    Apakah yang harus kita lakukan jika kita berbeda pendapat ?

Jika kita berbeda pendapat kita kembali kepada Alqur’an dan As sunnah yang shahih.
Sebagaimana firman Allah عزّوجلّ :
فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِيْ شَيءءٍ فَرُدُّوْهُ إِلَى اللهِ وَالرَّسُوْلِ  
Jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu maka kembalilah pada Allah (Alqur’an) dan Rasulnya صلي الله عليه وسلم (sunnahnya).   (An nisa’ : 59).
Dan Sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم :
تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوْا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا : كِتَابُ اللهِ وَسُنَّةُ رَسُوْلِهِ   
Saya tinggalkan kepada kalian dua perkara, kalian tidak akan sesat selagi kalian berpegang teguh pada keduanya yaitu :  Kitabullah dan Sunnah Rasulnya.  HR.  Malik. (shahih lighairihi) .
50.    Adakah dalam agama ini bid’ah hasanah ?

Tidak, dalam agama islam tidak ada yang disebut dengan bid’ah hasanah.
Sebagaimana firman Allah عزّوجلّ :
اَلْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِيْنَكُمْ وَأَتْمِمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِيْ وَرَضِيْتُ لَكُمْ اْلإِسْلاَمَ دِيْنًا  
Pada hari ini telah Ku-sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan untukmu nikmat-Ku dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu . ( Al-Maa-idah: 3).
Dan Sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم :
إَيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ اْلأُمًوْرِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ   
Jauhilah oleh kamu perkara yang baru (dalam urusan agama) karena sesungguhnya setiap perkara yang baru itu adalah bid’ah dan setiap kebid’ahan itu adalah sesat.     (HR. Abu Daud).
51.    Apakah yang dimaksud dengan bid’ah didalam agama itu ?

Setiap urusan(ibadah) yang tidak ada dalilnya dari Al Qur’an ataupun sunnah.
Sebagaimana firman Allah عزّوجلّ :
أَمْ لَهُمْ شُرَكَاءُ شَرَعُوْا لَهُمْ مِنَ الدِّيْنِ مَا لَمْ يَأْذَنْ بِهِ اللهُ
Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain Allah yang mensyari’atkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan Allah?( Asy-Syuura: 21).
Dan Sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم :
مَنْ أَحْدَثَ فِيْ أَمْرِنَا هَذَا مَالَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ    
Barang siapa yang mengada-ada sesuatu dalam urusan(agama) kami ini, yang bukan dari ajarannya maka urusan itu ditolak.    (Muttafaqun ‘alaihi).
52.    Adakah didalam Islam sunnah hasanah ?

Ya, seperti seseorang yang melakukan perbuatan baik (yang tidak bertentangan dengan agama islam. Pent)  dihadapan orang banyak untuk dicontoh .
Sebagaimana firman Allah عزّوجلّ :
وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ إِمَامًا   
Dan jadikanlah kami imam bagi orang yang bertaqwa.  (Al-Furqaan : 74).
Dan Sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم :
مَنْ سَنَّ فِيْ اْلإِسْلاَمِ سُنَّةً حَسَنَةً فَلَهُ أَجْرُهَا وَأَجْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ   
Barang siapa yang memcontohkan suatu tradisi (sunnah) hasanah didalam islam maka dia akan memperoleh pahalanya dan pahala orang yang mengamalkannya setelah dia.  ( HR Muslim).
53.    Apakah cukup bagi seseorang, memperbaiki dirinya saja ?

Tidak, seorang muslim mesti dia memperbaiki dirinya dan juga orang lain (semampunya).
Sebagaimana firman Allah عزّوجلّ :
 وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُوْنَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُوْنَ بِالْمَعْرُوْفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ   
Dan hendaklah ada diantara kamu sogolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar.   (Ali Imran : 104)
Dan Sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم :
مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَاِنِه فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ اْلإِيْمَانِ   
Barang siapa yang melihat kemungkaran maka hedaklah ia merobahnya dengan tangannya, jika ia tidak sanggup maka robahlah dengan lidahnya dan jika ia tidak sanggup maka dangan hatinya yang demikian itu adalah selemah-lemahnya iman . HR. Muslim.
54.    Kapan orang muslim akan memperoleh kemenangan ?

Orang muslim akan memperoleh kemenangan jika mereka kembali kepada Alqur’an dan sunnah nabi mereka dan mengamalkannya.
Sebagaimana firman Allah عزّوجلّ :
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا إِنْ تَنْصُرُوْا اللهَ يَنْصُرْكُمْ وَيُثَبِّتْ أَقْدَامَكُمْ     
Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong(agama) Allah, niscaya dia akan menolongmu dan mengukuhkan kedudukanmu. (Muhammad : 7)
Dan Sabda Rasulullah صلي الله عليه وسلم :
لاَتَزَالُ طَائِفَةٌ مِنْ أُمَّتِيْ مَنْصُوْرِيْنَ   
Akan selalu ada segolongan dari umatku yang mendapat pertolongan. (HR. Ibnu Majah).

54 SOAL JAWAB AQIDAH 54 SOAL JAWAB AQIDAH Reviewed by adeardo on 12.43 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Gallery

ade ardo fittra. Gambar tema oleh Deejpilot. Diberdayakan oleh Blogger.