BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Syaikh Sulaiman bin Abdullah di dalam
kitabnya, Taysir Al-Aziz, berkata, “Karena Allah telah menanamkan mereka yang
mengingkari satu dari nama-namaNya (yaitu Ar-Rahman) dengan kafir, maka hal ini
menunjukkan bahwa mengingkari bagian dari nama-nama dan sifat-sifatNya adalah
kafir. Dengan demikian, siapa saja yang mengingkari sesuatu dari nama-nama dan
sifat-sifatNya, baik itu orang-orang filsafat, Jahmiyah, Mu’tazilah, atau
selain mereka-pun termasuk kafir, sesuai dengan kadar pengingkaran mereka
terhadap nama-nama dan sifat-sifat Allah tersebuT.Selain itu kita juga harus memahami ayatayat yang berhubungan
dengan allah.
Beliau juga berkata, “Bahkan kami katakan,
‘Barangsiapa yang tidak beriman kepada nama-nama dan sifat-sifatNya, maka dia
bukan termasuk orang-orang yang beriman. Dan barangsiapa di dalam hatinya ada
rasa keberatan akan hal itu, maka dia seorang munafik” [1]
Tauhid Asma dan Sifat bukanlah sesuatu yang
baru dimunculkan oleh orang-orang belakangan. Akan telah ada sejak masa munculnya islam oleh karena itu kita
harus mengimani allah,dan memahami ayat-ayat yang berhubungan dengan allah.
B.
RUMUSAN MASALAH
pada maklah ini hanya
menyajikan ayat-ayat yang berhubungan dengan allah dan kekuasaan nya allah, dan
kami memuncul beberapa pendapat para mufassir dan beberapa pendapat para
ulama’.
BAB II
PEMBAHASAN
Allāh (Arab: Allaah) adalah kata dalam bahasa Arab yang
merujuk pada nama Tuhan.
Perkataan tuhan dalam bahasa Arab adalah Ilah sebagaiman dalam dua kalimah
sahadah Islam. Kata Allah ini lebih banyak dikenal sebagai sebutan tuhan oleh
penganut agama Islam. Kata
ini sendiri di kalangan para penutur bahasa Arab, adalah kata yang umum untuk
menyebut tuhan, terlepas dari agama mereka, termasuk penganut Yahudi dan Kristen Arab. Umat
Kristen lebih
menyukai kata Tuhan
dibanding kata Allah. Akan tetapi, terjemahan Bibel dalam bahasa Indonesia yang
dinamakan sebagai "Al-Kitab", menggunakan kata "Allah"
untuk "Tuhan Bapa". Jadi, Allah dalam Kekristenan sedikit berbeda
dengan Allah dalam pengertian ajaran Islam. Secara pengucapan juga ada
perbedaan dengan Allah dalam tradisi Islam. Allah dalam agama Kristen diucapkan
dengan 'alah', bukan 'allah' seperti umat Islam ucapkan, Allah dalam tradisi
Islam diucapkan dengan logat bahasa
Arab.[2]
Kata "Allah"
( )disebutkan
lebih dari 2679 kali dalam Al-Qur'an.[3]
Sedangkan kata "Tuhan" dalam bahasa Arab adalah Ilah( )disebut ulang sebanyak 111 kali dalam
bentuk mufrad, ilahaini dalam bentuk tatsniyah 2 kali dan aalihah
dalam bentuk jama' disebut ulang sebanyak 34 kali.
Al-Qur'an sebagai pedoman umat Islam telah memberikan metode bagi
setiap muslim untuk dapat membuktikan adanya Allah ta'ala. Sangat banyak sekali
ayat-ayat dalam Al-Qur'an yang menunjukan tentang keberadaan Allah ta'ala.
Secara umum cara untuk mengetahui keberadaan Allah ta'ala adalah melalui
tanda-tanda kekuasaan-Nya dan melalui ciptaan-Nya. Di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah :
malam, siang, matahari dan bulan. Sedang di antara ciptaan-Nya ialah : tujuh
langit dan tujuh bumi beserta segala makhluk yang ada di langit dan di bumi
serta yang ada di antara keduanya.
Pada makalah kami ini kami akan mencoba menyaji sebagian kecil,atau
beberapa ayat yang berhubungan dengan allah (ayat tentang
ketauhidan/keesaaannya allah,dan ayat-ayat tanda-tanda kekuasaannya.diantara
lain:
1.
SUROH ALBAQOOH AYAT 29
uqèd
Ï%©!$#
Yn=y{
Nä3s9
$¨B
Îû
ÇÚöF{$#
$YèÏJy_
§NèO
#uqtGó$#
n<Î)
Ïä!$yJ¡¡9$#
£`ßg1§q|¡sù
yìö7y
;Nºuq»yJy
4
uqèdur
Èe@ä3Î/
>äóÓx«
×LìÎ=tæ
ÇËÒÈ
29.
Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia
berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia Maha
mengetahui segala sesuatu
Ø PENDAPAT ULAMA’
A.
QURAISH SHIHAB
Makna
allah menuju kelangit adalah kehendaknya untuk mewujudkan sesuatu seakan-akan
kehendak tersebut serupa dengan seseorang yang menuju kesesuatu untuk ewujudkan
dalam bentuk seagung dan sebaik mungkin.karna itu lanjutan ayat
diatasyaitu( )
dijadikan nya.Dalam artian dijadikan nya langit itu sebaik mungkin tanpa ada
kekurangan sedikitpun kekurangan.[4]
Allah
adalah pecipta yang menguasai alam raya yang menghamparkan bumi manusia dalam
menyerasikan langit agar kehidupan didunia menjadi nyaman.[5]
B. SAYYID KUTUB
Sayyid kutup dalam tafsir nya berkomentar tentang ayat
ini lebih kurang sebagai berikut:
Banyak sekali para mufassir dan para tialog islam berpendapat tentang
penciptaan langit an bumi mereka berbicara tentang sebelum dan sesudah
penciptan nya,dan juga tentang arti istawa/berkehendak,mereka lupa sebelum dan
sesudah adalah dua istilah yang berbeda,dan kedua nya tidak menyentuh sisi
allah SWT.
Pesan
ayat ini adalah bumi dicptakan untuk manusia dan kata manusia ini perlu digaris
bawahi, yakni bahwa Allah mencipta manusia agar manusia berparan sebagai
khalipah allah dimuka bumi ini,dan adapun kata istawa menurutnya tiadak ada
tempat untuk memersoalkan makna nya karna kata itu adalah lambing yang
menunjukkkan pada kekasaan.demikian juga makna berkehendak menuju penciptaan,
ini pun tidak ada tempat untuk dibahas.adapun yang dimaksud dengan ayat ini
dengan tujuh angit dan jaraknya cukup kita memahami pesan nya bahwa impormasi
allah ini bertujuan mengecam orang-orang kapir yang mempersekutukan allah.
Ø PENDAPAT
PEMAKALAH
Ayat ini
menunjuan bahwa keagungan dan kekuasaan allah di atas segala-galanya,menciptakan
langit dan bumi dan menyerasikan dengan kita manusia agar kita bisa
mengatur/berperan aktip dalam menjadi khalipah allah di muka bumi ini. Imam Malik, ketika ditanya tentang masalah istiwa
(tingginya) Allah Subhanahu wa Ta’ala di atas Arsy-Nya berkata, “Istiwa (Allah)
sudah sama dipahami, dan bagaimana (hakikat)nya tidak diketahui, sementara
mengimaninya adalah wajib, dan bertanya tentang bagaimana (hakikat) Allah
ber-istiwa adalah bid’ah”. [Lihat Mukhtasar Al-Uluw oleh Imam Dzahabi hal.141]
Abdullah bin Mubarak berkata, “Kita mengetahui bahwa Tuhan kita berada di atas
langit yang tujuh ; ber-istiwa di atas Arsy-Nya ; terpisah dari makhluk-Nya.
Kami tidak mengatakan seperti apa yang dikatakan oleh Jahmiyah.[6]
2.
SUROH AL-IKLAS AYAT 1-4
ö@è%
uqèd
ª!$#
îymr&
ÇÊÈ ª!$#
ßyJ¢Á9$#
ÇËÈ öNs9
ô$Î#t
öNs9ur
ôs9qã
ÇÌÈ öNs9ur
`ä3t
¼ã&©!
#·qàÿà2
7ymr&
ÇÍÈ
Artinya
: Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa,Allah adalah Tuhan yang
bergantung kepada-Nya segala sesuatu,Dia tiada beranak dan tidak pula
diperanakkan,dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."(ala-ikhlas
1-4)
Ø ASBABUN NUZUL
AYAT
Banyak
sekali asbabunnuzul yang menjelaskan ayat ini maka kami pemakalah hanya menulis
sebagian saja antara lain:
Dalam
suatu riwayat dikemukakan bahwa kaum musyrikin meminta penjelasan tentang
sifat-sifat Allah kepada Rasulullah saw. dengan berkata: "Jelaskan kepada
kami sifat-sifat Tuhanmu." Ayat ini (S. 112:1-4) turun berkenaan dengan
peristiwa itu sebagai tuntunan untuk menjawab permintaan kaum musyrikin. (Diriwayatkan
oleh at-Tirmidzi, al-Hakim dan Ibnu Khuzaimah dari Abi Aliyah yang bersumber
dari Ubay bin Ka'ab. Diriwayatkan pula oleh at-Thabarani dan Ibnu jarir yang
bersumber dari Jabir bin Abdillah dan dijadikan dalil bahwa surat ini
Makkiyah.)
Dalam riwayat
lain dikemukakan bahwa kaum Ahzab(Persekutuan antara kamu Quraisy, Yahudi
Madinah, kaum Goththafan dari Thaif dan munafiqin Madinah dan beberapa suku
sekeliling Makkah) berkata: "Lukiskan sifat Tuhanmu kepada kami."
Maka datanglah Jibril menyampaikan surat ini (S.112:1-4) yang melukiskan
sifat-sifat Allah. (Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir dari Abil 'Aliyah yang
bersumber dari Qatadah.)
Keterangan:Menurut
as-Suyuthi kata "al-Musyrikin" dalam hadits yang bersumber dari Ubay
bin Ka'ab ialah musyrikin dari kaum Ahzab, sehingga surat ini dapat dipastikan
Madaniyyah sesuai dengan hadits Ibnu Abbas. Dengan demikian, tidak ada
pertentangan antara dua hadits tersebut di atas dan diperkuat pula oleh riwayat
Abus Syaikh di dalam kitabul Adhamah dari Aban yang bersumber dari Anas yang
meriwayatkan bahwa Yahudi Khaibar menghadap kepada Nabi saw. dan berkata:
"Hai Abal Qasim! Allah menjadikan malaikat dari cahaya hijab, Adam dari
tanah hitam, Iblis dari api yang menjulang, langit dari asap, dan bumi dari
buih air. Cobalah terangkan kepada kami tentang Tuhanmu." Rasulullah saw
tidak menjawab, sehingga turunlah Jibril membawa wahyu surat ini (S.112:1-4)
yang melukiskan sifat Allah.[7]
A. AL-MARAGI
Menurut
al-maragi ayat diataas menunjukkkan bahwa allah tidak berbilang,artinya allah
itu esa,maha suci dari bilangan dan susunan.dan juga hanya allah tempat meminta
seluruh mahluk dimuka bumi ini.jadi salah bagi kaum musrik arab yang
berangggapan meminta kepada tuhan harus ada koneksi ataupun perantara ketika
meminta kepada tuhan dan juga salah anggapan agama-agama lain yang menganggap
harus ada kedudukan khusus sebagai perantara meminta kepada tuhan.kemudian ayat
selanjut nya merupakan jawaban bagi orang-orang kapir/musrik arab yang
beranggapan bahwa malaikat adalah merupakan anak perempuan allah.juga bantahan
bagi orang-orang nasrani yang mengatakan bahwa isa almasis itu anak allah.dan
juga allah iu tidak lahir dan melahrkan.
inti nya allah tidak ada pendahuluan dan
tidak ada akhiran.menuut almaagi ini ayat ini tapsiranya adalah diriwayatkan
dari ibnu abbas ra,allah tidak melahirkan seperti maryam dan tidak dilahirkan
sepert isa.[8]
B.
ABDUL KARIM AL-KHATIB
Ayat ini
diawali oleh kata “Qul” yang berarti “katakanlah”, hal ini menunjukan bahwa
Nabi Muhammad saw selalu menyampaikan segala sesuatu yang diterimanya dari
ayat-ayat Al-Qur’an yang disampaikan malaikat Jibril. Beliau tidak mengubahnya
walau hanya satu huruf. Secara tidak langsung, ini merupakan penolakan terhadap
anggapan sebagian orang kafir yang menuduh bahwa Al-Qur’an itu karangan Nabi
saw, bukan firman Allah.[9]
Kemudian kata
“Qul” didampingi oleh kata “Huwa” yang berarti “dialah”, yang mengandung arti
bahwa yang disampaikan itu kebenarannya sudah pasti dan didukung oleh bukti
rasional yang tak ada sedikitpun keraguan padanya, bahwa Allah swt itu esa
dalam dzat-Nya.[10]
Dialah
Allah yang Maha Tunggal. Maksudnya, Dia benar-benar satu, baik secara
lafzhiyyah maupun ma’nawiyyah (pure monotheism), bukan hasil eliminasi dari dua
atau tiga, bukan pula tunggal yang berasal dari dwi-tunggal atau tri-tunggal,
dan bukan pula monotheism yang berasal dari polytheism atau trinitas dan
trimukti. Bagi umat islam, dalam menginterpretasikan kalimat “ketuhanan yang
maha esa” itu tdak lain melainkan “Huwallahu ahad”,Jadi jelass bahwa allah itu
satu.
C.IMAM ATH-THABARASY Menurut Imam Ath-Thabarasy di dalam
kitab tafsirnya “Majma’ al-Bayan fi Tafsir al-Qur’an”, dikatakan bahwa
penggunaan kata “ahad” bukan dengan “wahid”, itu dikarenakan “wahid ” itu
termasuk ke dalam “hisab” atau hitungan. Sedangkan “ahad” itu tidak dapat
dibagi-bagi pada dzat-Nya. Kita boleh menjadikan bagi “wahid” itu dua dan
seterusnya. Akan tetapi kita tidak boleh menjadikan bagi “ahad” itu dua dan
seterusnya.[11]
Ibnu Abbas Radhiallahu Anhuma berkata: Ash-Shomad adalah yang bergantung
kepadaNya semua makhluk untuk mendapatkan hajat-hajat dan permintaan-permintaan
mereka.
Ø PENDAPAT
PEMAKALAH
Ayat
ini menjelaskan tentang keesaan allah dan kekuasaan nya allah.artinya ayat ini
menjelaskan tentang tauhid yang sebenarnya,keimanan yang pertama(rukun iman
yang pertama) haruslah beriman kepada allahdalam mempercayai allah itu ada ddan
berkuasa di alaam jagad raya ini.
Imam Ghazali menulis dialam kitabnya
´Jawahirul-Quran´ bahwa Surah Al-Ikhlas mengandung Ma´rifatullah
(Mengenal Allah), yaitu dengan cara membersihkan atau mensucikan fikiran
terhadapNya dengan cara menTauhidkanNya.[12]
3.
ALI IMRON AYAT 191
tûïÏ%©!$#
tbrãä.õt
©!$#
$VJ»uÏ%
#Yqãèè%ur
4n?tãur
öNÎgÎ/qãZã_
tbrã¤6xÿtGtur
Îû
È,ù=yz
ÏNºuq»uK¡¡9$#
ÇÚöF{$#ur
$uZ/u
$tB
|Mø)n=yz
#x»yd
WxÏÜ»t/
y7oY»ysö6ß
$oYÉ)sù
z>#xtã
Í$¨Z9$#
ÇÊÒÊÈ
191.
(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam
keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi
(seraya berkata): "Ya Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan
sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa neraka.
Ø
ASBABUN NUZUL
Pada suatu ketika orang-orang qurais datang dan bertanya kepada
orang-orang yahudi dan nasrani menanyakan mukjizat apa yang dibawa oleh nabi
musa kepada orang yahudi ,mereka menjawab tonngkat dan tangan nya bersinar
mengeluarkan cahaya putih,lalu mereka mereka bertanyaa pula kepada orang-orang
nasrani tentang mukjizat apa yang dibawa oleh nabi isa,mereka menjawab
menyembuhkan orang sakit kulit dan orang yang buta benaran sejak lahir,kemudian
menghhidupkan orang mati. Lalu mereka mendatangi rasululloh agar
memohon kepada alloh, agar gunuung safa menjadi emas, rasululloh berdoa, sesaat
kemudian turunlah ayat ali imron 190-194 sebagai petunjuk agar mendatangkan
mampaat besar bagi orang-orang yang mau berpikir, yaitu mereka diperintahkan
agar bepikir dengan sehat tentang pencipaan langit dan bumiseisinya akan dapat
mengetahui betapa besar kekuasaan allah.[13]
Ø PENDAPAT PARA
ULAMA’
A.
QURAISH SHIHAB
Ayat
diatas terlihat bahwa objek zikir adalah allah,sedangkan objek pikir adlah
mahluk-mahluk allah,berupa penomena alam dan lain-lain. Ini berarti pengenalan
kepada allah,pengenalan ini lebih banyak berdasarkan qolbu sedangkan pengenalan
alam raya dilakukan melalui akal yakni berpikir.akar memliki kebebasan
seluas-luasnya untuk memikir kan alam akan tetapi memilki keterbatasan dalam
memikirkan zat nya allahkarna itu dapat dipahami sabda rasululloh oeh abu
nu’aimmelalui ibnu abbas yaitu:pikirlah segal sesuatu mahluknya allah dan
jangan lah berpikir tentang zat nya alllah.[14]
B.
AL-MARAGHI
Ayat
diatas menjelaskan tentang orang yang tidak melalaikan alah dalam sebagian
besar waktunya, merasa tenang dengan ingat allah atau berzikr kepada nya allah.
Tetapi menurut al-maraghi hal tersebut juga harus dibarengi dengan memikirkan
ciptaan dan rahasia-rahasia ciptaannya.sebab untuk mencapai keberuntungan dan
keselamatan hanya bsa dicapai dengan mengingat allah dan memkirkan semua
ciptaannya. Al-asbani dalam hal ini merwayatkan hadits dari abdullah bin salam
bahw rasululloh bersama sahabat sedang bertapakkur lalu rasuulloh bersabda:
( )
pikirlah citaan nya allah,dan jangan lah memikirkan tentang zatnya allah.
Intinya
seorang mukmin yang mau mengagungkan akal pikirannya akan selalu menghadap
allah dengan penuh pujian,karna melihat bkti-bukti keagungan encitaan
nya,sehingga menambah ketaatan kepaada tuhan.[15]
C.
TEUNGKU MUHAMMAD HASBI ASH-SHIDDIQY
Orang
yang berakal kuatyaitu rang yang memperhaikan penciptaan langit dan bumi,
beserta isi dan hukum-hukumnya lal mengingat penciptanya yaitu allah dalam
keadan berdiri duduk maupun berbaring.
Artinya
untuk mengetahui tuhan (allah)haruslah memikirkan ciptaan nya allahbaik itu
rahasia-rahasia kejadiannya maupun ssemua yang terkandung didalamya alam
ini,semuanya ini menunjukkan kodratnya atau kekuasaanya allah,serat ketunggalan
atau keesaan nya allah yang sempurna baik zat sipat maupunkekuasaanya. Kita
tidak boeh memikirkan zat nya tuhan karna kemampuan manusia tidak mampu/tidak
terjangkau untuk memokirkan tentang hakikat zat dan hakikat sifatnya allah SWT.[16]
Ø PENDAPAT
PEMAKALH
Ayat diatas dan
beberapa penjelasan tafsir menurut para ulama hampir sama mengatakan bahwa ayat
diatas memerintahkan kita agar mau berpikir tentang alam ini,tapi dilarang
berpikir tentang zatnya tuhan. Itu artinya bisa dikatakan wajib bagi kita untuk
berpikir tersebut karna dengan berpikir pengetahuaan kita semakin bertambah
sehingga menghadap ataupun bersujud beribadah dengan tuhan penuh dengan
kehinaan karna melihat betapa sempurnanya kekuaasaan Alllah swt sehingga
terhindar kita dar sifat sombng,dan lainnya yang sanat dibenci oleh Allah.
4.
ALBAQOROH AYAT 255
ª!$#
Iw
tm»s9Î)
wÎ)
uqèd
ÓyÕø9$#
ãPqs)ø9$#
4
w
¼çnäè{ù's?
×puZÅ
wur
×PöqtR
4
¼çm©9
$tB
Îû
ÏNºuq»yJ¡¡9$#
$tBur
Îû
ÇÚöF{$#
3
`tB
#s
Ï%©!$#
ßìxÿô±o
ÿ¼çnyYÏã
wÎ)
¾ÏmÏRøÎ*Î/
4
ãNn=÷èt
$tB
ú÷üt/
óOÎgÏ÷r&
$tBur
öNßgxÿù=yz
(
wur
tbqäÜÅsã
&äóÓy´Î/
ô`ÏiB
ÿ¾ÏmÏJù=Ïã
wÎ)
$yJÎ/
uä!$x©
4
yìÅur
çmÅöä.
ÏNºuq»yJ¡¡9$#
uÚöF{$#ur
(
wur
¼çnßqä«t
$uKßgÝàøÿÏm
4
uqèdur
Í?yèø9$#
ÞOÏàyèø9$#
ÇËÎÎÈ
255.
Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia yang hidup kekal
lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur.
Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. tiada yang dapat memberi syafa'at
di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka
dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah
melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi[161] Allah meliputi langit dan bumi.
dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi
Maha besar.
Ø PENDAPAT ULAMA’
A.
BUYA HAMKA
( )tiada
tuhan selain allah,diawal ayat. Apa arti tuhan?tuhan adalah sgal sesuatu
menurut nurani manusia wajib dipuji, dipuja di sembah dan disanjung. Yaitu
tiada lain adalah ALLAH SWT.
Yang mana tidak ada yang berkuasa seperti dia.menurut hamka boleh
kita meminjam perkataan ahli filsapat socrates: kenalilah dirimu,lalu boleh
juga perkataan pelopor filsapat modrn descartes: aku berpikir sebab itu aku
ada.dan kita lanjutkan dengan perkataan ulama: barang siapa mengenal dirinya
niscaya mengenal akan tuhan nya.
Allah itu hidup dia lah kehidupan yang sebenarnya,dan dia berdiri
sendiri artinya tidak bersekutu dengan yang lain,sebab persekutuaan adalah
alamat dari kelemahan.dan tidak ada yang sanggup berdiri sendiri kecuali allah.
Allah yang memiliki sipat hayyat(hidup) menurut hamka hidup yang sebenarnya
tidak pernah mati,maka itu lah hidup yang sejati, dan hal tersebut hanyalah
Allah swt.[17]
B.
IMAM JALALUDIN AL-MAHALLI DAN IMAM JALALUDIN ASSAYUTI
( )Allah
tak ada tuhan,artinya tak ada makbud atau sesembahan dialam wujud ini melainkan
yang maha hidup,yang mengatur mahluknya yang ada di bumi dan di langit,semuanya
ni milinya tuhan yaitu ALLAH SWT.[18]
C.
AL-MARAGHI
Ayat diatas menurut al-maraghi me
menuntut hati kita agar takut kepada keagungan alah,kita wajib mengetahui dan
mengenal zatnya allah, yaitu yaitu tuhan yang wajib
disembah, allah adalah tempat berlidungyang mempunyai kerajaan dunia dan
langit, allah maha hidup,hidupnya allah tidak pernah mati, dan allah mengatur
kehidupan hamba-hambanya,dia maha pengasih lagi maha penyayangserta pemberi
rizki,oleh sebab itu kita harus taat kepada allah. Ta’at disin bukan saja
menghormati syariat nya allah tetapi juga adanya kesediaan untuk mengorban kan
harta dan jiwa maupun raga untuk meninggikan KALIMATULLAH.jadi mnurut almaaghi
idak cukup dengan ucapan tetapi harus ada pembuktian kearah itu.[19]
Ø
PENDAPAT PEMAKALAH
Allah adalah nama yang paling agung milik Allah ta’ala.
Allah mengawali ayat ini dengan menegaskan kalimat tauhid yang merupakan
intisari ajaran Islam dan seluruh syariat sebelumnya. Maknanya, tidak ada
sesembahan yang benar untuk disembah selain Allah. Konsekuensinya tidak boleh
memberikan ibadah apapun kepada selain Allah. Al-Hayyu dan al-Qayyum adalah
dua di antara al-Asma’ al-Husna yang Allah miliki. Al-Hayyu artinya
Yang hidup dengan sendirinya dan selamanya. Al-Qayyum berarti bahwa
semua membutuhkan-Nya dan semua tidak bisa berdiri tanpa Dia. Oleh karena itu,
Syaikh Abdurrahman as-Sa’di mengatakan bahwa kedua nama ini menunjukkan seluruh
al-Asma’ al-Husna yang lain.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Al-Qur'an sebagai pedoman umat Islam didalam al-Qua’an
tidak sedikit ayat-ayat berhubungan dengan Allah. Lafaz "Allah" yang kami
ketahui saja lebih dan kurang sebanyak 2679
kali itu menunjukkan bahwa betapa banyat ayat-ayat yang berhubungan dengan
allah. Kami hanya mengambl 4 ayat saja:
Ø
Ayat perama (al-Baqoroh 29) menjelaskan tentangkekuasaan
allah diatas segala/semua
kekuasaan mahkluk.
Ø
Ayat kedua (al-Ikhlas 1-4) menjelaskan tentang keesaan
allah.
Ø
Ayat ketiga
(ali-imran 191) perintah bagi kita untuk mau perbikir ciptaan nya allah.
Ø
Ayat kelima (al-Baqoroh 225) penjelasan bahwa allah yang
berkuasa diatas segala-galanya allah lah tuhan yaang disembah oleh seluruh
mahkluk.
B.
SARAN
Pada penjelasan ayat diatas telah kami munculkan beberapa
pendapat ulama- ulama
tafsir,dan asbabun nuzul,namun tidak semuanya ayat-ayat diatas kami temukan
asbabunnuzalnya. Mungkin
penjelasan dan kutipan-kutipan kami diatas masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karna itu kami menyarankan untuk memperhatikan dan mempelajari kembali makalah
ini Agar tidak terjadi kesalah pahaman,dan kami mohon maap jika seandainya
terjadi,sebab kami manusia biasa dan masih dalam tahap nelajar.
DAFTAR PUSTAKA
Ø Al-Quran dan Terjemahnya depertemen agama
RI.PT Karya toha semarang,th 2002
Ø
Ahmad mustopa al-maragh”Tafsir Ibnu Katsir”
Ø
Bahrun abu bakar LC,dkk.Terjemahan tafsir ibnu
katsir, Karya toha semarang,th1986
Ø
Prof.Dr.quraish shihab.Tafsir almisbah
jilid2,3,4.
Ø
teungku muhammad hasbi ash-shiddiqy “Tafsir al-quranul majid an-nur” jilid 1
Ø Hamka.tafsir al-azhar jilid 1
Ø Ahmad Husnan. Meluruskan
Pemikiran Pakar Muslim. Al Husna, Surakarta. Cetakan Pertama, Muharram 1425
H / Mei 2005 M.
Ø HOLLY QUR’AN
PERSI 8.00
Ø Htt//www.ibnumariam.wordpress.com.
[2] http//id wekapidia.agama.co.id
[7] AL-quran digital versi2.00 http://www.alquran-digital.com
[8] Tafsir al-maraghi juz 30 suroh al-ikhlas
[9] Abdul karim al- khotib, At-tafsir al-Qur’ani lilqur’an
[10] tafsir al-qur’an kontemporer, juz ‘amma jilid 1
[13] Asbabun-nuzul “studi pendalaman alquran” hlm199, t raja garpindo
persada,jakarta 2002.
[14] Tafsr al- misbah jilid 2 ”quraish shihab” halaman 309
[15] Terjemahan Tafsir almaraghi jilid 3 halaman ...
[16] Tafsir al-quranul majid an-nur “teungku muhammad hasbi ash-shiddiqy”
jilid 1 halaman 760-761
[17] Al-azhar buya hamka jilid 1 halaman 618
[18] Terjemahan tapsir jalalain jilid 1
[19] Terjemahan tafsir almaragi jilid 4
kata ALLAH
Reviewed by adeardo
on
20.53
Rating:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar